Skip to main content

Haniya dicopot dari Jabatan Perdana menteri Palestina

Friday, 15 June 2007

Haniya dicopot dari Jabatan Perdana menteri Palestina
Gerakan Hamas menyebut tiga dekrit presiden Mahmod Abbas yang membubarkan pemerintahan nasional, mencopot PM Ismael Haniya dan mengumumkan pemerintahan darurat sebagai keputusan inkonstitusional dan tidak bernilai.Melalui jubir resminya di Gaza, Sami Abu Zuhri, Hamas menegaskan pemerintahan yan dibubarkan akan tetap menjalankan program kerjanya hingga terbentuk pemerintah baru. Ia menambahkan, tidak ada pasal di undang-undang nasional Palestina yang menegaskan pembentukan pemerintahan darurat dan kini Hamas sedang mempelajari keputusan presiden Mahmod Abbas serta akan mengumumkan responnya.Abu Zuhri juga menambahkan, keputusan presiden Abbas dari sisi dasar hukum tidak bisa diterima. Karenanya, keputusan itu tidak memiliki nilai ilmiah dari sisi hukum sebab tidak ada satu pasal hukumpun soal pembentukan darurat dan karenanya, ini adalah keputusan yang pelecahan terhadap hukum dan melanggarnya.Lebih lanjut Abu Zuhri menyebut dekrit presiden Mahmod Abbas kali ini diambil untuk memenuhi keinginan Amerika padahal sebagai presiden dan pemimpin Fatah seharusnya ia tidak memiliki wewenang menentukan segala peristiwa.Sementara itu, Menteri Hukum Pemerintahan Muhammad Al-Barghoti menilai keputusan ini sudah memasukkan krisis Palestina ke dalam dilematis baru seperti halnya menyiram api dengan minyak. Ia menuturkan bahwa situasi Palestina saat ini belum membutuhkan keputusan semacam ini.Pada pengamat dan praktisi hukum menilai bahwa pengumuman Abbas soal pembentukan “pemerintahan darurat” yang didasarkan pada pasal 101 dari hukum nasional Palestina hanya laik selama 30 hari jika mendapatkan persetujuan dari Majlis Parlemen Palestina dengan suara minimal 2/3 dari total anggota parlemen dan ini tidak akan mungkin diperoleh Abbas sebab suara di parlemen dikuasai oleh Hamas.Abu Zuhri sebelumnya mengungkapkan soal kontak politik level tinggi antara delegasi Mesir di Gaza untuk menguasai keamanan melalui dokumen yang disampaikan Hamas untuk mengatur kembali masalah keamanan.Abu Zuhri menegaskan, dokumen Hamas ini membicarakan soal pentingnya memberikan wewenang keamanan penuh kepada kementerian dalam negeri dan menyerahkan semua aparat keamanan di bawah kendalinya, dan memutus hubungan koordinasi keamanan dengan Israel serta menyediakan jaminan penerapan kesepakatan antara dua gerakan Fatah dan Hamas.

Comments

Popular posts from this blog

PKS Kembali Berangkatkan Guru Umroh “Saya keget banget, ngak percaya waktu ditelepon kalau saya mendapat hadiah umroh dari PKS. Ngak kebayang bisa berangkat ke Mekah,” tutur Maria yang sehari-hari mengajar PPKN di Aceh Besar. PK-Sejahtera Online: Sebagai tanda terimakasih atas jasa-jasa para guru yang telah memberikan baktinya kepada bangsa, PKS kembali memberangkatkan 35 guru umrah. Pemberangkatan guru dari seluruh Indonesia ini, merupakan pemberangkatan gelombang ketiga. Pemberangkatan pertama telah dilakukan pada tanggal 22 April dan pemberangkatan kedua pada tanggal 22 Mei yang lalu. Total peserta yang telah diperangkatkan adalah 50 orang. Program ini masih merupakan rangkaian acara Milad ke-9 PKS. Presieden PKS Tifatul Sembiring melepas langsung keberangkatan para peserta Umrah, Senin (4/7) di Gedung DPP PKS Jl. Mampang Prapatan No.98 D-E-F Jakarta Selatan. Tifatul memberikan beberapa pesan kepada jamaah terkait dengan pelaksaan ibadah umroh. Ia mengingatkan agar para peserta memb...

suara nurani

Nurani manusia seringkali di kekang oleh nafsu, siapa yang mampu mengendalikan nafsunya niscaya ia akan bisa bersuara dan beraspirasi dengan suara nuraninya yng bersih dari kotoran bisikan setan yang melekat di setiap jaringan kepekaan jiwanya. Yakinkan bahwa jiwa anda bebas dari belenggu nafsu setan, maka dikala itu ana telah beraa pada posisi yang pas untuk memulai suatu amal besar menuju ke sebuah cita-cita besar, karena ana juga saat itu telah melakukan suatu hal yang sangat berharga untuk kedamaian hidup anda di masa depan.
Dokumen Resmi Kuak Keterlibatan Pejabat Fatah Atas Tewasnya Yaser Arafat Laporan Oleh : Redaksi 05 Jul, 07 - 4:12 pm Sebuah situs berita menurunkan sebuah dokumen yang menyatakan keterlibatan petinggi Faksi Fatah Muhammad Dahlan terkait tewasnya Yaser Arafat pada November 2006 lalu. Situs berita News menyebutkan, teks dokumen itu berbentuk surat yang berasal dari Dahlan, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Pro Revolusioner Fatah, untuk Menteri Pertahanan Israel Shaul Mofaz. Dalam teks dokumen tersebut Dahlan mengatakan, “Anda semua juga harus yakin bahwa apa yang telah saya pastikan terhadap diri saya di hadapan Presiden AS George Bush, maka saya siap untuk menyerahkan hidup saya sebagai harga (janji-janji) itu. Anda semua juga harus yakin bahwa Arafat sekarang ini tengah dalam hari-hari akhirnya. Tapi biarkan kami menuntaskannya dengan cara kami, bukan dengan cara kalian.” Lebih lanjut dalam surat itu Dahlan menegaskan bahwa AS merupakan negara yang beradab dan demokratis. “Kami t...